Makalah teori reproduksi dan rekayasa reproduksi menurut IPA dan Islam


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Telah banyak ilmuan yang menerangkan adanya evolusi, tetapi hanya beberapa yang mengajukan suatu teori. Dan hanya beberapa pula yang banyak menyokongnya serta pembuktian yang meyakinkan sehingga dapat disebut hokum evolusi
Pengertian Neo Evolusi, dimulai sekitar tahun 1930, yang disebabkan oleh kemajuan dalam penelitian chromosom. Teori Mendel tentang keturuna diungkapkan lagi. Teori mutasi dikembangkan lagi, dan semuanya terjalin dalam ilmu cytogenetik yaitu ilmu yang mempelajari fungsi sel dalam proses keturunan pentingnya genotype dan sifat-sifatnya dalam penerusan generasi, menjadi dasar untuk memahami, bagaimana mekanisme evolusi itu berlangsung.

            Perubahan dalam genotype misalnya karena mutasi, dengan mempengaruhi seleksi alam melalui jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan evolusi seperti sekarang ini.

Untuk mengemukakan teori evolusi perlu dipelajari berbagai ilmu yang dapat memberikan berbagai alasan dan bukti perubahan sifat oeganisme dalam jangka waktu yang lama.




BAB II
PEMBAHASAN

TEORI REPRODUKSI DAN REKAYASA REPRODUKSI MENURUT IPA DAN ISLAM

A.   TEORI

Evolusi organic adalah perubahan perlahan-lahan yang dialami oleh keturunan organisme. Keturunan suatu jenis perubahan secara evolusi sehingga terdapat variasi jenius .
Untuk mengemukakan teori evolusi perlu dipelajari berbagai ilmu yang dapat memberikan berbagai alasan dan bukti perubahan sifat oeganisme dalam jangka waktu yang lama.
  1. bukti dari palaentologi (Ilmu tentang fosil)
Para ahli geologi dapat membedakan lapisan bumi dengan umur yang tepat, proses fosilisasi sangat sukar, sehingga bila pada suatu  lapisan tanah terdapat suatu fosil tertentu maka harus diangap sedikitnya pernah terdapat satu atau dua juta ekor jenis itu. Lapisan tanah yang lebih dalam, diangap lenih tua dari yanga paling atas

Contoh 1 :
Burung tampaknya berasal dari reftilia. Pernah dikemukakan fosil archeopterykx, nenk moyang burung yang mai\sih menunjukan sifat peralihan dari reptile kesifat burung.

Contoh 2:
            Nenek moyang kuda dapat diikuti fosilnya dalam setiap lapisan tanah sejak 60 juta tahun yang telah silam, dari Eochhippus mesonchipus .


Contoh 3 :
            Telah ditemukan gandum yang membantu di Irak. Tempat pertama kali ditanam orang, kira-kira 7.000 tahun yang lampau. Di India masih terdapat gandum yang serupa yang masih tumbuh. Dua fosil yang ;lain ditemukan dijarmo. Dalam waktu 70.000 tahun terdapat perubahan dan terdapat yang musnah. Gandum mengalami evolusi dalam anatomi dan produktivitas, klalitas tepung, dll. Para ahli berpendapat bahwa perubahan itu disebabkan oleh bertambahnya chromosom sebagian diakibatkan dari persilangan pertama – tama hanya 7 chromosom dalam sel kelamin nya, kemudian berubah menjadi 14 chromosom dan kini 21 chromosom. Dan inilah bukti evolusi melalui mekanisme genetic.

  1. Bukti Dari Klasifikasi
Dengan cara membandingkan berbagai jenis hewan dan tumbuhan, akan didapat banyak sekali perbedaan yang nyata. Akan tertapi sering kita temukan jenis-jenis yang serupa bahkan sangat serupa dalam fungsi dan bentuk dalam tubuhnya. Kesempurnaan apakan latar belakangnya ? apakah memang tiap jenis organisme berubah dan berubah ? mana sajakah yang tidak berubah ?
            Kita, manusia dapat maju, bahkan dengan belajar sendiri, tentunya setiap sel tubuh juga sejalan dengan itu, yaitu mempunyai kemampuan untuk berubah dan berevolusi. Kalau ini benar, hokum alam manakah yang berperan dalam hokum ini.

  1. Bukti dari Embryologi perbandingan.
Pada hewan berderajat tinggi , pertumbuhan dari zygote melalui tingkat yang sama sampai pembentukan alat-alat tubuhnya, dalam bentuk embiro, kita sukar membedakan antara hewan-hewan itu, studi tentang embiro ini membawa para ahli kepada suatu asumsi bahwa perkembangan embiro dalam waktu yang relative pendek itu ada hubungannya perkembangan evolusi dari hewan berderajat rendah
  1. Bukti Dari Alat Tubuh Yang Tersisa
manusia memiliki alat tubuh yang kini tak terpakai, kira-kira 100 alat tubuh. Pada hewan yang lebih rendah derajanya, alat-alat itu masih terpakai, samhat mungkin dulunya terpakai, kemudian mereduksi karena tidak terpakai lagi, ? sangat mungkin , bahwa mereka berevolusi dari hewan yang berbeda atau berlainan, contoh :
mereka mempunyai nenek moyang yang sama. Sk\lit untuk mempercayainya
  • Appendix (umbi cacing) mungkin zaman dahulu mempunyai fungsi khsusus
  • Selaput ketiga mata, pada suudt mata manusia tidak berfungsi, tetapi burung dengan anjing masih terpakai.
  • Otot pengerak telinga, pada manusia tidak berfungsi lagi
  • Tukang ekor juga tidak berfungsi lagi pada hewan juga masih embiro manusia memang berekor panjang.
  • Ujung daun telinga pada manusia sedikit melengkung sedangkan pada hewan masih tetap lurus, ini terkenal dengan ujung Darwin
  1. Bukti dari Biogeografy (penyebab makhluk hidup dibumi)
Organisame tertentu mengelami perubahan bila dipindahkan kelingkungan yang berbeda, keturunannya sering berbeda dengan asalnya contoh :
·        Ayam negeri hilang naluri mengeram, demikian juga pada bebek/
·        Sejenis seliput air dipisah, kelompok pertama dipelihara dipantai, dan kelompok kedua dipelihara didanau. Setelah belasan keturunan, ternyata kedua kelompok itu berbeda sama sekali bentuk maupun warnanya, dapatkah kita menyebutkannya bahwa kedua kelompok itu tidak seketurunan.?

B.   TEORI DAN HOKUM DALAM EVOLUSI
Telah banyak ilmuan yang menerangkan adanya evolusi, tetapi hanya beberapa yang mengajukan suatu teori. Dan hanya beberapa pula yang banyak menyokongnya serta pembuktian yang meyakinkan sehingga dapat disebut hokum evolusi
1.      Jean Baptize Lamarck (1744-1829) mengemukakan bahwa suatu organisme mendapatkan atau kehilangan sesuatu alat tubuh, karena  organisme itu memerlukan atau tidak membutuhkanya alat tubuh itu hal itu akan diturunkan kepada
2.      Sir Charles Lyeel (1797-1875), ahli Geologi, ia memnyokong pemikiran mekanisme evolusi. Ia mengemukakan teori Uniformitarisme, yaitu bahwa permukaan bumi sejak dulu dan seterusnya dapat berubah, yang dsebabkan oleh daya yang sama, peubahan itu dapat diaamati dari stara batuan yang berumur jutaan tahun, termamsuk pula pembentukan berbagai fosil (Fosilisasi).
3.      charles Darwin mempelajari banyak tumbuhan dan hewan diberbagai tempat dibumi,penelitian istimewa di pulau Galapogos 750Km dari pantai Equador, Ameriak Selatan. Mendapatkan sokongan besar dari Alfred Russel Wallace yang secara kebetulan meneliti Flora dan fauna di Indonesia. Walace lah yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan flora dan fauna yang bersifat Asia didataran Sunda dengan flora dan fauna yang bersifat Autralia didataran Sahul. Pada tahun 1858, Darwin dan Wallace bersama-sama mengemukakan teori seleksi alam. Kemudian baru terbit buku Darwin The Origin Of Spesies (1858), sehinga Darwin menjadi terkenel.

C.   TEORI EVOLUSI MODERN
Pengertian Neo Evolusi, dimulai sekitar tahun 1930, yang disebabkan oleh kemajuan dalam penelitian chromosom. Teori Mendel tentang keturuna diungkapkan lagi. Teori mutasi dikembangkan lagi, dan semuanya terjalin dalam ilmu cytogenetik yaitu ilmu yang mempelajari fungsi sel dalam proses keturunan pentingnya genotype dan sifat-sifatnya dalam penerusan generasi, menjadi dasar untuk memahami, bagaimana mekanisme evolusi itu berlangsung.
            Perubahan dalam genotype misalnya karena mutasi, dengan mempengaruhi seleksi alam melalui jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan evolusi seperti sekarang ini.
            Pada tingkat hidup manakah terjadinya seleksi alam ? jawabanya pada setiap tingkat dan waktu, pada waktu sudah dewasa, atau masih dalam perkembangan. Masih banyak anak-anak masih bayi, masih dalam kandungan, masih berupa sel kelamin betina, barangkali masih dalam tingkat molekul, atau dalam tingkat atom.





D.   REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN

Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi).Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklusreproduksi suatu hewan berhenti, hewan tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh hewan yang diambil organ reproduksinya (testes atau ovarium) hewan tersebut tidak mati.Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah hewan mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin danhormon yang dihasilkan dalam tubuh hewan. Hewan tingkat tinggi, termasuk ternak, bereproduksi secara seksual, dan proses reproduksinya meliputi beberapa tingkatanfisiologik yang meliputi fungsi-fungsi yang sangat komplek dan terintegrasi antara prosesyang satu dengan yang lainnya. Tingkatan-tingkatan fisiologik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembentukan sel-sel kelamin (gamet)
2. Pelepasan sel-sel gamet yang telah berdiferensiasi secara fungsional
3. Perkawinan untuk mempertemukan gamet jantan dan gamet betina
4. Fertilisasi, fusi antara kedua pronuclei
5. Pertumbuhan, diferensiasi dan perkembangan zigote sampai kelahiran 
    normal Peranan proses reproduksi dalam kehidupan makhluk hidup

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa reproduksi secara fisiologik tidak vital bagikehidupan makhluk hidup, tetapi reproduksi merupakan proses yang sangat penting untuk kelanjutan suatu jenis atau bangsa hewan. Dalam bidang peternakan, produktivitas ternak tidak dapat dipisahkan dengan proses reproduksi. Sebagai contoh, untuk menghasilantelur, susu dan ternak muda, haruslah melalui serangkaian proses reproduksi yangdimulai dengan pembentukan sel telur/sel sperma, ovulasi, fertilisasi, pertumbuhan dan perkembangan fetus sampai dengan dilahirkan (partus).




E.   REKAYASA PRODUKSI (CLONING) MENURUT IPA
Sekitar satu abad lalu, Gregor Mendel merumuskan aturan-aturan menerangkan pewarisan sifat-sifat biologis. Sifat-sifat organisme yang dapat diwariskan di atur oleh suatu faktor yang disebut gen, yaitu suatu partikel yang berada di dalam suatu sel, tepatnya di dalam kromosom. Gen menjadi dasar dalam perkembangan penelitian genetika meliputi pemetaan gen, menganalisis posisi gen pada kromosom. Hasil penelitian lebih berkembang baik diketahuinya DNA sebagai material genetik beserta strukturnya, kode-kode genetik, serta proses transkripsi dan translasi dapat dijabarkan. Suatu penelitian rekomendasi atau rekayasa genetika ynag inti prosesnya adalah kloning gen, yaitu suatu prosedur unutk memperoleh replika yang dapat sama dari sel atau organisme tunggal.
Belakangan ini di media masa (televisi, koran, Internet,dll.) memberitakan tentang kloning manusia. Tetapi karena belum ditemukan rujukan dari kitab-kitab hukum terdahulu, para ahli hukum sekarang masih memperdebatkan masalah ini dan belum ditemukan kesepakatan final dalam kasus yang menyeluruh.
Adanya beberapa strategi intervensi genetika ; strategi intervensi genetika yang pertama bersifat terapeutik yang mempunyai tujuan dan maksud menyembuhkan atau mengurangi gejala-gejala. Hal ini merupakan terapi gen, yaitu dimasukannya sebuah gen kedalam tubuh manusia untuk mengurangi suatu kelainan genetik. Jelas hal ini merupakan praktik kedokteran yaitu menyembuhkan orang sakit. Strategi intervensi kedua adalah eugenika (kata yunani : ”terlahir dengan baik”) dengan tujuan memperbaiki organisme dengan cara tertentu.

Ada 3 cara untuk melakukan eugenika (Shannon, T.A. 1987) , yaitu :
1.      Eugenia positif. Cara ini menghasilkan perbaikan melalui cara pembiakan selektif, misalnya menghasilkan individu-individu yang sangat intelegen dengan memakai sperma orang yang genius.
2.      Eugenika negatif. Cara ini mencegah gan yang buruk atau kurang bermutu masuk kedalam kumpulan gen. Hal ini dapat dilakukan dengan skrining orang tua dan memberitahu mereka tentang segala gen yang buruk yang mungkin dibawanya. Hal ini juga dapat dilakukan dengan amniosentesis
3.       Euthenika (euthenics). Cara ini adalah dengan mengubah lingkungannya sehingga individu dengan kekurangan genetik dapat berkembang secara relatif normal (kaca mata, insulin, mesin dialis, dsb.)

Manajemen perkawinan ternak yang baik sangat penting untuk meningkatkanefisiensi reproduksi termasuk perbaikan keturunannya. Salah satu cara untuk memperbaiki manajemen ternak adalah dengan inseminasi buatan (IB). Dengan teknik IBdapat ditingkatkan perbaikan mutu genetik secara cepat, untuk pencegahan kemajiranternak, pencegahan penyebaran penyakit. Pada inseminasi buatan hanya pejantan- pejantan yang sudah teruji dan mempunyai genetik yang baik yang dipakai untuk mengawini ternak betina sehingga dapat memperbaiki mutu genetik pada turunannya.Dengan IB tidak terjadi kontak langsung antar ternak sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit kelamin menular, juga dengan IB masih memungkinkan pejantanunggul yang mempunyai cedera tubuh dimanfaatkan untuk diambil spermanya untuk mengawini betina. Teknik lainnya untuk meningkatkan efisiensi reproduksi adalahdengan embrio transfer. Teknik ini biasanya dilakukan secara bersamaan dengansuperovulasi. Dengan teknik superovulasi, betina yang berkualitas baik yang dipakaisebagai donor embrio dipacu agar dapat mengovulasikan banyak sel telur, setelah sel-seltelur itu dibuahi dan berkembang menjadi zigot-zigot. Zigot-zigot tersebut ditransfer pada beberapa resipien. Dengan hal ini berarti meningkatkan efisiensi reproduksi pada hewandonor tersebut.Pada periode dekade ini telah berkembang beberapa kemajuan bioteknologi untuk meningkatkan efisiensi reproduksi, meningkatkan mutu genetik turunan danmemperpendek jarak regenerasi, yaitu antara lain dengan pembuatan chimera dan cloning(penjelasan secara detail lihat di internet dan jurnal). Chimera memungkin embrio dariseekor hewan dititipkan pada hewan lain yang berlainan speciesnya. Dengan teknik chimera, maka embrio yang akan dititipkan tersebut telah dimanipulasi sel-selnyasehingga tidak dikenal sebagai embrio asing dan akhirnya akan dapat berkembang sampailahir tanpa adanya penolakan (rejection) dari induk yang dititipi. Teknik ini sangat bermanfaat bagi usaha meningkarkan populasi hewan-hewan yang hampir punah(endangered species) Seperti dalam pembuatan chimera, pada pembuatan cloning juga dilakukanmanipulasi embrio. Dengan teknik cloning memungkinkan diproduksi hewan dengankarakteristik genetik dan performan yang dikehendaki secara besar-besaran. Akan tetapiteknik chimera dan cloning membutuhkan keahlian yang khusus serta biaya yang tidak sedikit, sehingga masih dalam tahap penelitian di laboratorium dan belum bisadiaplikasikan di dunia peternakan secara luas. Sampai saat ini teknik reproduksi yangsudah diterapkan secara luas adalah inseminasi buatan.

  1. Kloning pada tanaman
Kloning tumbuhan merupakan teknik perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. Kloning dilakukan dengan menggunakan jaringan somatik tumbuhan di dalam lingkungan aseptik yang terkontrol.
     Tumbuhan memiliki sifat totipotensi . Pada tumbuhan, semua bagian sel-sel mudanya yang masih aktif misalnya ujung akar, ujung batang dan meristem sekunder (kambium) merupakan sel yang totipoten. 
     Pada tahun 1950 Fred Steward melakukan kloning wortel dengan menggunakan sel-sel yang berdifferensiasi dari jaringan pembuluh tumbuhan. Sel-sel embrionik dapat tumbuh dan menghasilkan tumbuhan wortel baru. 
     Tanaman yang dihasilkan dari hasil kloning sama dengan induknya. Kloning tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk industri bibit. Manfaat kloning tumbuhan antara lain dapat memproduksi bibit yang seragam, jumlahnya banyak dalam waktu yang singkat. Dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman langka, tanaman jenis unggul dan tanaman bernilai ekonomis. Hal ini banyak di terapkan di Indonesia seperti contoh tanaman Anggrek.


b.     Kloning pada hewan
Cloning pada hewan yang telah idkembangkan adalah dengan mengunakan tekhnik IVF (in Fitro Fertilitation) dimana hasilnya adalah hewan bibit ungul, teknik IVF melakukan pembunuhan diluar tubuh dengan mencampurkan sperma-sperma dengan ovum hewan bibit ungul. Setelah terjadi pembuahan, zygote dibiarkan membelah sehingga menghasilkan embiro. Embiro ditanam kedalam rahim induk penganti, dengan cara ini akan dapat dihasilkan hewan bibit ungul yang lebih banyak dibandingkan dengan cara perkawinan biasa.
          Tekhnik IVF, zygod yang terjadi dibiarkan membelah menjadi empat sel, sel-sel tersebut dipisahkan dengan masing-masing sel akan dapat menghasikan satu embiro yang utuh.
          Kloning hewan dapat dibuktikan oleh John Gurdom 1962 dengan mengunakan teknik  Transplantasi Inti (Nuchlear Transplantation).  Yaitu memasukan sel opitel usus katak pada sel telur katak jenis lain. Hewan mamalia pertama yang berhasil diklon adalah domba yang diberi nama Dolly yang telah diklon oleh Ian Wilmut Keith Kampel, kera pertama hasil klonan genetika diberi nama Tetra memakai metode transfer nuklir, Embiro kera dimulai dengan menyampur sperma dan sel telur lalu mengekstrak kromosom DNA nya.
C.    Kloning Pada Manusia
Kloning pada manusia ini menimbulkan banyak persoalan yang menyangkut hokum, etika, moral, dan agama. Berbeda dengan cloning hewan, cloning manusia mendapatkan tentangan dari berbagai ilmuan. Pada umumnya mayoritas ilmuan menolak  cloning manusia, tetapi ada ilmuan yang telah melakukan cloning manusia, pada tanggakl 17 juni 1999, Tabloid Ingris Daily Mail, memberitakan bahwa setelah sukses melakukan Kloning biri-biri Dolly, tim ilmuan Amerika Serikat telah melakukan upaya yang serupa terhadap manusia, yaitu telah berhasil mengkloning embiro-embiro manusia untuk pertama kalinya yakni sebuah embiro laki-laki yang terdiri atas hampir 400 sel di AS.

F.    REKAYASA PRODUKSI (CLONING) DAN PENCIPTAAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

Daniel Callahan 1972 (dikutip dari shannon, TA. 1987). Menyebutkan adanya 3 orientasi dasar yang mempengaruhi cara kita memandang peluang-peluang alam.
Ø      Pertama, ada model yang memandang alam sebagai sesuatu yang plastis, dalam arti bisa direka/diolah oleh manusia. Dalam prespektif ini, alam dilihat sebagi hal yang asing dan jauh dari manusia. Alam itu bersifat plastis sejauh dapat dibentuk dam dimanfaatkan dengan cara apapun yang dianggap sesuai oleh manusia. Dengan demikian, alam adalah milik manusia yang dapat dimanfaatkan sesukanya.
Ø      Kedua, alam dapat dihayati sebagai hal yang suci. Pandangan ini dapat dijumpai dalam tradisi keagamaan baik ditimur maupun di barat. Taoisme mengasumsikan kesesuaian individu dengan alam, sehingga bisa menjadi bagian dari keseluruhan kosmis yang ditayangkan oleh alam. Teolog dari abad pertengahan memandang alam sebagai jejak Tuhan. Al-Qur’an diturunkan dengan perintah membaca sebagai firman pertama (Al-Alaq [96]: 1-5) ”bacalah atas nama penciptamu; yang telah menciptakan manusia dari segumpal nutfah; bacalah ! dan tuhanmu sangat pemurah; yang telah mengajarkan penggunaan kalam; mengjarkan hal-hal yang tidak diketahui olehnya” kalau ALLAH Secara langsung tidak dapat kita lihat, yang tampak adalah bekas goresannya disekitar ita ini berupa semua kejadian yang dapat kita amati di alam semesta. Pandangan ini menciptakan suatu sikap tanggung jawab terhadap alam dan kemampuan untuk melestarikannya. Manusia boleh mengintervensi alam, asal perbuatannya itu mengetahui ukuran dan tidak terlalu banyak.
Ø      Ketiga, merupakan suatu model teologis. Pengertian ini mengasumsikan adanya tujuan dan logika dalam alam. Terdapat suatu dinamisme internal dalam alam yang membawanya kepada tujuan atau maksud tertentu. Setiap campur tangan dalam alam harus menghomati tujuan-tujuan ini, sehingga dengan demikian mencegah akan terjadinya pelanggaran terhadap keutuhan alam. Dengan demikian juga jangkauan terhadap intervensi manusia dalam alam ditentukan oleh dinamisme alam itu sendiri.
            Prestasi ilmu pengetahuan yang sampai pada penemuan proses kloning,sesungguhnya telah menyingkapkan sebuah hukum alam yang ditetapkan ALLAH SWT pada sel-sel tubuh manusia dan hewan, karena proses kloning telah menyikap fakta bahwa pada sel tubuh manusia dan hewan terdapat potensi menghasilkan keturunan, jika intisel tubuh tersebut ditanamkan pada sel telur perempuan yang telah dihilangkan inti selnya. Jadi sifat inti sel tubuh itu tak ubahnya seperti sel sperma laki-laki yang dapat membuahi sel telur peermpuan. Pada hakikatnya islam sangat menghargai iptek. Oleh sebab itu islam terhadap kloning tersebut tentunya sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat internasional. Didalam islam berbeda antara hukum kloning binatang dan manusia.
Pada hukum kloning pada manusia. Menurut buku fatawa mu’ashiroh karangan Yusuf Qurdhowy bahwa tidak diperbolehkanya kloning terhadap manusia. Atas beberapa pertimbangan diantaranya :

Pertama : Dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman. (varietas).
ALLAH SWT telah menciptakan alam ini dengan kaedah keanekaragaman. Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an
surat fathir ayat 26 dan 27. Sedangkan dengan kloning akan meniadakan keanekaragaman tersebut. Karena dengan kloning secara tidak langsung menciptakan duplikat dari satu orang. Dan dengan ini akan dapat merusak kehidupan manusia dan tatanan sosial dalam masyarakat, efeknya sebagian telah kita ketahui dan sebagian lainnya kita ketahui di kemudian hari.

Kedua : Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan).
Bagaimana dengan hubungan orang ang mengkloning dan hasil kloningan tersebut, apakah dihukumi sebagai duplikatnya atau bapaknya ataupun kembarannya, dan ini adalah permasalahan yang kompleks. Kita akan kesulitan dalam menentukan nasab hasil kloningan tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan kloning dapat digunakan untuk kejahatan, Siapa yang bisa menjamin jikalau diperbolehkan kloning tidak akan ada satu negara yang mencetak ribuan orang yang digunakan sebagai prajurit militer yang berfungsi menumpas negara lain.

Ketiga : Dengan kloning akan mengilangkan Sunatullah (nikah).
ALLAH SWT telah menciptakan manusia, tamanan, binatang dengan berpaang-pasangan.
Surat Addariyat 46.. Anak-anak produk kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan ALLAH SWT untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunannya. ALLAH SWT berfirman: ” dan Bawasannya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.” (QS. An Najm : 45-46).

Keempat : Memproduksi anak melalui proses kloning akan mencegah pelaksanaan banyak hukum-hukum syara’. Seperti hukum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak, dan kewajiban antar bapak dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, hubungan ’ashabah dan lain-lain. Disamping itu koning akan mencampur adukkan dam menghilangkan nasab serta menyalahi fitra yang telah diciptakan ALLAH SWT untuk manusia dalam masalah kelahiran anak. Kloning manusia sesungguhnya merupakan perbuatan keji yang akan dapat menjungkir balikkan struktur kehidupan masyarakat.
Berdasarkan dalil-dalil itulah proses kloning manusia diharamkan menurut hukum islam dan tidak boleh dilahsanakan. ALLAH SWT berfirman mengenai perkataan iblis terkutuk, yang mengatakan : ”...dan akan aku (iblis) suruh mereka (mengubah ciptaan ALLAH), lalu benar-benar mereka mengubahnya.” (QS.An Nisaa’ : 119).

BAB III
KESIMPULAN

A.           Kesimpulan
·        Evolusi organic adalah perubahan perlahan-lahan yang dialami oleh keturunan organisme. Keturunan suatu jenis perubahan secara evolusi sehingga terdapat variasi jenius .
·        Telah banyak ilmuan yang menerangkan adanya evolusi, tetapi hanya beberapa yang mengajukan suatu teori. Dan hanya beberapa pula yang banyak menyokongnya serta pembuktian yang meyakinkan sehingga dapat disebut hokum evolusi
·        Neo Evolusi, dimulai sekitar tahun 1930, yang disebabkan oleh kemajuan dalam penelitian chromosom. Teori Mendel tentang keturuna diungkapkan lagi. Teori mutasi dikembangkan lagi, dan semuanya terjalin dalam ilmu cytogenetik yaitu ilmu yang mempelajari fungsi sel dalam proses keturunan pentingnya genotype dan sifat-sifatnya dalam penerusan generasi, menjadi dasar untuk memahami, bagaimana mekanisme evolusi itu berlangsung.
·        Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi).Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklusreproduksi suatu hewan berhenti, hewan tersebut masih dapat bertahan hidup

B.           Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun sangat mengarapkan respon dari para teman – teman mahasiswa ataupun dari dosen dan saran konstruktif dari siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat adanya, khususnya bagi penyusun sendiri, dan umumnya para pembaca lainnya.
Amin ya robbal a’lamiiin

DAFTAR PUSTAKA


2 komentar:

{ castrix } at: 8 Januari 2013 pukul 04.18 mengatakan...

sangat membanti nih, thanks. kalo bisa request bisa gx buatin contoh makalah kloning?

{ Unknown } at: 24 September 2013 pukul 08.58 mengatakan...

Kakak.. kalau judul makalahnya "Teori evolusi dan rekayasa produksi menurut ilmu Barat dan al-quran" apakah itu juga sama seperti makalah ini, kak?
mohon dijawab ya kaak :)

Posting Komentar

 

"Hafiez JM" © 2011 Design by Best Blogger Templates | Sponsored by HD Wallpapers